Minyak Goreng Naik, Masyarakat Minta Mendag Turun Tangan
Jakarta, Dekannews - Masyarakat mengeluhkan kenaikan harga minyak goreng di pasaran menjelang bulan suci ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2023/1444 Hijriah.
Harga minyak goreng merek MINYAKITA terkerek jauh dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 14.000 WIB. Kini harga MINYAKITA di toko sembako dan pasar berada di atas harga Rp 15.000.
"Sekarang beli di tukang beras (toko sembako) harganya udah 16 ribu seliter," kata Mia (34) warga Meruya Selatan, Jakarta Barat pada Selasa (7/2).
Mia mengatakan, harga minyak goreng sekarang tidak masuk akal, bila dibandingkan dengan tahun 2022 lalu. Di toko sembako langganannya, minyak goreng MINYAKITA cuma dipatok harga Rp 13.000, kini mulai naik jauh.
Ia juga mengeluhkan, kelangkaan minyak goreng MINYAKITA di pasaran. Sebab bila migor milik pemerintah susah di pasaran, maka dirinya akan merogoh kocek yang lebih dalam dengan membeli migor merek lain yang tidak dapat subsidi.
"Dulu mah cuma 13 ribu beberapa bulan lalu. Sekarang udah mahal susah lagi dicari," paparnya.
Kekecewaan pula dirasakan pengguna media sosial Instagram dengan akun @chalwani.sltg. Ia mengaku heran dengan harga migor saat ini yang merangkak naik mencapai harga Rp 20 ribu.
Ia pun meminta Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan (Zulhas) untuk turun ke bawah melihat langsung kesusahan warga dengan tingginya harga minyak goreng jelang puasa.
"Gimana nihh minyak goreng naik lagi sampai di warung Rp 20 rb mohon dipantau di lapangan," komentar @chalwani.sltg di dalam postingan akun resmi Kementerian Perdagangan (Kemendag).
Sementara itu, Menteri Zulkifli Hasan memastikan akan meningkatkan tambahan suplai minyak goreng sebanyak 450 ribu ton per bulan. Upaya ini dilakukan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat jelang Puasa hingga Lebaran 2023.
Suplai minyak goreng per bulan hanya sebesar 300 ribu ton dan dinaikan hingga 50 persen, hingga 450 ribu ton per bulan.
"Terkait ketersedian dan harga Minyakita di pasar, Pemerintah akan terus bekerja keras, mengantisipasi terjadinya kelangkaan maupun lonjakan harga ditengah semakin diminatinya MinyaKita antara lain dengan menghentikan penjualan secara daring, menambah kuota dari 300rb menjadi 450rb ton/ bulan," tulis Zulhas dalam akun resmi Instagramnya.
Ketua Umum (Ketum) PAN ini menegaskan, pihaknya juga melaran penjualan MINYAKITA di toko online. Produk pemerintah itu dikhususkan untuk dijual di pasar tradisional.
"Serta memaksimalkan stok di pasar tradisional dibanding ritel modern," ucapnya.
Zulhas juga berjanji, bakal menekan harga minyak goreng ke harga normal sesuai HET sebesar Rp 14.000.
"Dalam waktu dekat saya pastikan harga minyakita sesuai HET Rp 14rb/liter," lanjutnya. RED